First Meeting: Survey of British Culture & Society

Tahun ketiga memegang mata kuliah ini. Evaluasi tentunya berlangsung di setiap tahunnya. Ketika tahun pertama ‘terlalu banyak tugas’, di tahun kedua ‘terlalu banyak ditinggal’, tahun ini tentu saja harapannya dapat jauh lebih baik lagi.

Hari Minggu kemarin, ngabur sama Istri ke pameran buku di Landmark, eh nemu buku asik – Tinggal & Belajar di Inggris karya Mathew Collins & Nicky Barclay. Baca” isinya – That’s what we need! Kemarin” terlalu banyak diskusi teori, nampaknya jauh lebih seru ketika tahun ini lebih terfokus kepada “What I Need to Know When I’m There Someday” Akhirnya, silabus pembelajaran pun harus sedikit diulik.

So, here they are…

 

An Apple

‘Coba mas Opik, kalau mau ngajarin ‘this is an apple’, sambil bawa apel, apa yg diajarinnya? Yang di-observasi-nya yang mana? Apelnya? Kurang tepat itu-yg bener mulut gurunya: ‘how to say it’ sama tulisan gurunya: ‘how to write it’, kita bukan belajar ttg buah”an, tapi bagaimana mengatakan apel dan menulis apel dgn baik dan benar.. Orientasinya harus diubah, jgn sampai sibuk mempersiapkan media, tetapi tidak mempelajari ‘how to say’ dan ‘how to write’..

Sama hanya ketika mengajarkan ‘parts of body’, fokus belajar kita bukan Biologi, tapi bagaimana guru dapat mengatakan kata” tersebut dengan pelafalan yang baik, intonasi dan tekanan kata yang baik. Selain itu, ketika dituliskan, tertulis rapi dengan ejaan dan tanda baca yang tepat. Jadi nanti ga ada lagi huruf besar menclok di tengah” kata. Siapa lagi yang bisa mengawal kalau bukan kita?

– satu bagian memori yang masih teringat ketika karantina penulisan buku teks kurikulum 2013, bersama sang pencerah pembelajaran bahasa Inggris, the one and only, Siti Wachidah, Phd.

Purbaleunyi, Februari, 21 2014, 10:59pm

 

I’m going no-where..

Menulis itu pekerjaan hati.
Menulis itu cara lain untuk menghargai apa yang ada di dalam diri.
Menulis itu dapat kita jadikan prasasti.

Saya pernah memikirkannya.
Saya pun harus menorehkannya.

Yu ah..

Sawangan, February 18 2014
10:59pm

 

2013 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2013 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

The concert hall at the Sydney Opera House holds 2,700 people. This blog was viewed about 20,000 times in 2013. If it were a concert at Sydney Opera House, it would take about 7 sold-out performances for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

 

2nd Day in Pekanbaru: Pendampingan & Supervisi Kurikulum 2013

Beres sarapan, kami dijemput ke SMK Negeri 3 – yang ternyata punya Hotel di sekolahnya, wiw – keren.. Hotel Nilam Sari.. Disambut oleh guru” – beberapa senyum, beberapa mungkin di dalam hatinya berkata, “Ini nih orang”yang menyebabkan kami pusing di lapangan” :’)

Peserta Kegiatan terdiri dari Kepsek, Guru, + Pengawas dari 8 sekolah sasaran:
– SD Negeri 36 Pekanbaru
– SD Negeri 83 Pekanbaru
– SMP Negeri 1 Pekanbaru
– SMP Negeri 6 Pekanbaru
– SMA Negeri 1 Pekanbaru
– SMA Negeri 12 Pekanbaru
– SMK Negeri 1 Pekanbaru
– SMK Negeri 3 Pekanbaru

Pengarahan dari Bapak Nasution, pengganti Bapak Kadis yang berhalangan.. Dari pemaparan beliau – wiw, sudah mulai terasa aura “pusingnya di lapangan”.. Pelaksanaan implementasi kurikulum ternyata masih bingung, informasi yang didapat tidak utuh..

 

Kurikulum 2013: Penilaian Autentik

Berikut penjelasan sederhana mengenai penilaian Autentik yang ada di Kurikulum 2013 🙂

 

Kurikulum 2013: Contoh Pelaksanaan Pendekatan Scientific

Oret” tentang pendekatan scientific di Kurikulum 2013 🙂

 

 

1st Day in Pekanbaru…

Berawal dari telepon bu Mutiara, tim Kurikulum Bahasa Inggris di kamis sore, “Pik, temenin ke Pekanbaru yu, cek implementasi Kurikulum 2013”. Seminggu sebelumnya, sempet pupus harapan untuk bisa keliling Indonesia lagi setelah melepas kegiatan dari Pusbangprodik.. Eh ternyata Pusat Kurikulum yang sekarang ngajakin.. Berhubung udah beberapa kali kerja bareng Bu Muti, dan asik banget ketika kami diskusi – ijin istri, ijin ortu, ijin yayasan, ijin guru”, akhirnya – here I am now at Furaya Hotel, Pekanbaru J

Kemarin, aga berat juga cancel Seminar Cambridge di Jakarta, selain istri lagi kurang fit, she told me that I should spend my time with my mom, setelah sekian lama ga jalan bareng *padahal baru minggu kemaren :p And she was right.. I really enjoy the time I spent, walo Cuma keliling” di Rumah Buku + Balubur, kita dapet peta Indonesia super gede yang niat banget dibeli ibu supaya tau letak pasti Pekanbaru tuh di mana. Rencana tiap ada tetangga yang ke rumah mau ditunjukin, “ini nih, Opik lagi di sini”.. Oh ibukuuu.. Di Balubur, selain dapet bahan” untuk bikin organigram+daftar piket+daftar pelajaran yang dari karung goni, cat timbul, pasir, serpihan kayu + gliter” (ide gila saya yang disetujui oleh ibu :D), kami pun dapat 10 buah kerudung Zoya dengan diskon 70%, lalalalala… 😀 Eh, ini judulnya hari pertama di Pekanbaru, malah asik ngomongin kemaren :’)

 

27

It’s not that easy being green
Having to spend each day the color of the leaves
When I think it could be nicer being red, or yellow, or gold
Or something much more colorful like that

It’s not that easy being green
It seems you blend in with so many other ordinary things
And people tend to pass you over ’cause you’re
Not standing out like flashy sparkles in the water
Or stars in the sky

But green’s the color of Spring
And green can be cool and friendly-like
And green can be big like an ocean, or important
Like a mountain, or tall like a tree

When green is all there is to be
It could make you wonder
But why wonder, why wonder?

I’m green and it’ll do fine

And It’s beautiful

And I think it’s what I want to be

🙂

-Kermit

September, 29 2013, 23:55

 

Reading Comprehension 1_3: Read Between the Lines

The day was awesome, as usual, hehe.. Love you, guys.. I do really apreciate what you’ve done so far.. Including what we’ve done today – read between the lines.. 😉

Here is what I promised to you, the result for today: